Kemah Bhakti Nepatsa Tahun Pelajaran 2022/2023

Perkemahan merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, teratur, dan terarah, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak bangsa. SMP Negeri 4 Salatiga telah mengadakan perkemahan. Kemah bakti ini diadakan selama tiga hari di Bumi Perkemahan Kuncen, Polobogo, dimulai pada hari Kamjs, Jumat, dan Sabtu tanggal 29-30 September dan 1 Oktober dengan tema “Bisa Memimpin dan Mau Dipimpin”.
Kegiatan dilaksanakan di alam terbuka dalam upaya membina murid agar mereka bisa survive/bertahan di alam dengan segala macam rintangan, hambatan, dan alakadarnya yang ada pada dirinya. Murid dilatih untuk hidup mandiri. Mulai dari mendirikan tenda, mengurus keperluan makan hingga tidur harus dipersiapkan sendiri tidak boleh mengeluh. Pelajaran yang dipetik disini, hidup akan terasa sulit jika kita banyak mengeluh dan akan terasa ringan bila kita jalanani dengan penuh syukur dan senyum.
Dimulai dari hari pertama ketika sampai di buper kuncen, setiap regu mencari tenda mereka sesuai dengan nomor regunya. Kemudian mereka mempersiapkan diri, beres2 sekitar tenda, makan siang, dan salat berjamaah di pendapa utama. Setelah istirahat selesai, peserta bersiap untuk pioneering bersama regu. Pukul 15.30 dilaksanakan upacara pembukaan kemah bakti dan dipimpin oleh Bapak Tiyono, S.Pd., M.Si selaku Kepala SMP Negeri 4 Salatiga. Usai upacara, peserta dipersilakan membersihkan diri, salat berjamaah, kunjungan orangtua, dan makan malam. Pada malam hari, sekitar pukul 20.00 diadakan lomba pidato perwakilan regu. Setelah lomba pidato selesai, semua beristirahat untuk menyambut kegiatan di hari berikutnya.
Pada hari kedua, peserta begitu menikmati pemandangan di Buper Kuncen, tampak rawa pening menyapa pagi mereka dengan cerah. Pagi hari, peserta kemah mengikuti senam bersama, kemudian sarapan pagi, dan membersihkan diri serta mempersiapkan regunya untuk mengikuti pembekalan materi outbond. Outbond dilaksanakan setelah peserta melakukan jamaah salat dhuhur. Ada beberapa pos dalam permainan outbond. Meskipun outbond sempat terhenti karena hujan deras, tetapi peserta kemah tetap semangat melakukannya dengan ikhlas, begitu mengasikkan dan tidak terlupakan. Dalam permainan outbond ini, kerjasama sangat dibutuhkan dan sportifitas harus dijunjung tinggi menjadi kunci mencapai sebuah keberhasilan.
Pada malam harinya, usai jamaah salat isya dan makan malam, seluruh peserta berada di lapangan atas untuk mengadakan api unggun. Tidak hanya sekadar melihat api unggun saja, tetapi ada pula pentas seni, penampilan dari setiap regu, ada yang menampilkan tarian, baca puisi, dan sebagainya. Api unggun selesai, dan peserta kembali ke tenda masing-masing untuk istirahat.
Di hari ketiga, hari terakhir peserta kemah menikmati sejuknya Buper Kuncen, Polobogo. Seluruh peserta mengikuti senam pagi, kemudian sarapan, dan bersiap-siap pulang. Setiap regu harus membersihkan lingkungan tenda, berkemas-kemas, dan tidak boleh meninggalkan sampah. Akhirnya, mereka berhasil survive dalam kegiatan kemah bakti kali ini.
Semoga kegiatan kemah bakti ini dapat melatih siswa SMP Negeri 4 Salatiga dalam mengamalkan dasa darma dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat menjadi pramuka penggalang yang hebat. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan serta memiliki rasa tanggungjawab bagi siswa untuk mengabdi kepada masyarakat bangsa dan negara.