Blog

Ekspedisi Pembelajaran Kolaboratif Sejarah dan Alam melalui Outdoor Study SMP Negeri 4 Salatiga

WhatsApp Image 2023-01-23 at 15.34.44

Outdoor Study  merupakan aktivitas pembelajaran di luar kelas yang memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendapatkan pengalaman secara langsung di alam terbuka atau sumber belajar yang relevan dengan disiplin ilmu yang dipelajari. Hal itulah yang mendasari terlaksananya kegiatan “Ekspedisi Pembelajaran Kolaboratif Sejarah dan Alam melalui Outdoor Study Kelas VII SMPN 4 Salatiga”, Selasa, 24 Januari 2023. Adapun objek yang menjadi tujuan belajar adalah Museum Sangiran,dan Tebing Breksi.

Outdoor Study memiliki banyak manfaat bagi peserta didik, diantaranya dapat memperkuat daya ingat pengetahuan siswa. Jika dibandingkan dengan hanya mendengar dan membaca di kelas, pengalaman belajar secara langsung dari sumbernya akan lebih bermakna dan membekas di ingatan siswa.

Dalam kegiatan Outdoor Study, ada 8 Wali Kelas VII yang mendampingi, turut serta Bapak Tiyono, S.Pd., M.Si., didampingi waka dan urusan kesiswaan. Sejumlah siswa yang turut melibatkan diri secara inisiatif dan mandiri dalam pembelajaran kontekstual ini sebanyak 218 siswa kelas VII.

Tepat pukul 07.00 WIB, 5 bus melaju ke arah Museum Sangiran melalui jalan tol (Klaster Krikilan) dan pukul 08.30 WIB telah tiba di tempat tujuan. Rombongan kemudian disambut lima orang pemandu yang siap mendampingi dan memberikan penjelasan terkait observasi siswa, baik di Ruang Pamer 1, Ruang Pamer 2, dan Ruang Pamer 3, yang berada di Sangiran maupun di Anjungan-anjungan dan Diorama di Klaster Dayu.

Dengan melihat situs-situs Sangiran secara langsung dan mendengar penjelasan dari para pemandu, maka anak-anak dapat membuktikan sendiri antara teori yang diterima di kelas dengan wujud nyatanya. Anak-anak harus tahu bahwa asal-usul kita ini bukanlah dari manusia purba, namun kita adalah keturunan manusia pertama, yaitu Nabi Adam. Di sini pula banyak ditunjukkan tentang  missing-link Darwin.

Pendidikan dan wisata ini bercampur menjadi satu serta memperkuat pemahaman siswa akan materi yang didapat dikelas. Dengan kata lain pendidikan formal yang didapat dikelas di sinkronisasi dalam pembelajaran pempelajaran di museum

Selanjutnya, pukul 11.00 WIB, kami melanjutkan perjalanan menuju Tebing Breksi. Sebelum ke Tebing Breksi, kami melalukan Isama terlebih dahulu di Rumah Makan Taman Sari. Pukul 13.00 perjalanan dilanjutkan menuju Toko Oleh-oleh, kemudian menuju Tebing Breksi.

Tebing Breksi berada Dusun Groyokan, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tebing Breksi yang semula merupakan kawasan penambangan batu kini menjadi obyek wisata terpopuler. Tebing Breksi merupakan endapan abu vulkanik gunung api purba Gunung Semilir. Perlu diketahui bahwa area atau tempat ini dahulunya adalah bekas pertambangan batu. Kemudian penambangan dihentikan lalu dikembangkan menjadi tempat wisata.

Susunan batuan yang ada di tebing breksi merupakan singkapan kejadian alam pada masa jutaan tahun yang lalu atau lebih tepatnya pada 20 hingga 36 juta tahun yang lalu. Maka perlu dikembangkan dan dilestarikan, karena selain untuk wisata juga dapat menjadi laboratorium alam untuk kepentingan pendidikan.

Pada Area Tebing Breksi, kamu bisa beraktivitas di area panggung terbuka atau amphitheater yang bisa digunakan untuk pertunjukan seni, event musik, kopdar komunitas, gathering, wedding, dan lain-lain. Di tebing breksi kamu juga bisa melihat pemandangan yang luar biasa, dari titik ke arah utara akan terlihat Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, juga Candi Prambanan Candi barong Keraton Ratu Boko ke arah barat anda akan melihat indahnya kota Jogja dan landasan pacu bandara Adisucipto jika cuaca cerah dari atas tebing breksi juga tempat untuk menikmati indahnya panorama sunset yang menarik.

Keindahan yang dimiliki Taman Tebing Breksi ini dimanfaatkan oleh para pengunjung baik dari pengunjung  masyarakat pada umumnya ataupun dari komunitas-komunitas hobi dan pegiat wisata, diantaranya komunitas fotografi, otomotif, UAV atau drone serta komunitas seni budaya. Mereka sering mengadakan event-event sehingga dapat menarik ketertarikan para pengunjung untuk melihat dan menikmatinya. Setelah rombongan peserta didik menjelajah Tebing Breksi, kami pun menuju ke parkiran dan kembali ke Bus. Pukul 17.00 WIB, bus melaju menuju rumah makan untuk Isama. Pukul 19.00 WIB kami melanjutkan perjalanan pulang melalui jalan tol. Sesampainya di SMPN 4 Salatiga pukul 20.30 WIB dengan selamat, tanpa kurang suatu apapun. Rombongan pun bergegas pulang ke rumah masing-masing dengan membawa pengalaman yang tak terlupakan dan siap membuat laporan perjalanan untuk dikumpulkan.

Write a comment